TANI.TV – Sekretariss Lembaga Wakaf Majelis Ulama Indonesia (LW MUI) Guntur Subagja Mahardika mengatakan, Dilaunchingnya gerakan #BahagiaBersamaRamadhan adalah sebagi bentuk solidaritas kemanusiaan, khususnya kepada masyarakat masyarakat kurang mampu.
Dalam webinar #BahagiaBersamaRamadhan yang diselenggarakan oleh Rumah Zakat, Guntur memaparkan perihal kondisi ekonomi Indonesia. Dengan adanya program tersebut diharapkan mampu membangkitkan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Program ini sangat bagus, selain kita mendapat pahala dari Allah SWT, ini akan berdampak terhadap siklus ekonomi nasional. Menjelang Ramadhan depan, zakat terhadap fakir miskin akan memutar roda perekonomian,” jelasnya, saat menjadi narasumber webinar oleh Rumah Zakat, Selasa (23/3/21).
Ia kemudian memaparkan lima aspek implementasi penting dalam program wujud kepedulian sesama muslim jelang bulan Ramadhan. “MUI mengkonsep lima aspek yang disebut Islamic Social Fund. Lima itu anatara lain, Zakat, Wakaf, Sedekah, Infak, sosial kemanusiaan. Nah kita sekarang berada di salah satu dari mereka,”. Ungkapnya.
Menurut Ketua Umum Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI) itu juga menyinggung kondisi Indonesia saat ini. Ia berpendapat melemahnya ekonomi nasional karena nilai beli masyarakat berkurang, sehingga roda perekonomian terhambat, namun dia optimis Ekonomi Indonesia akan segera pulih.
“Saya percaya ekonomi kita akan segera bangkit, terutama peran UMKM dari semua leading sektor. Gerakan #BahagiaBersamaRamadhan ini juga sangat berdampak terhadap UMKM karena meningkatkan daya beli,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa pemerintah sangat antusias untuk mendongkrak ekonomi nasional. Wujud itu berupa kebijakan pemerintah yang mengeluarkan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) UMKM senilai 2,4 juta.
“BLT UMKM dari pemerintah harus benar-benar dimaksimalkan oleh pelaku usaha. Nah kita meskipun bukan pelaku UMKM, melalui program ini adalah bentuk kepedulian kita kepada sesama, pun juga untuk Indonesia,”. Tandas Asisten Staf Khusus Wakil Presiden Guntur Subagja Mahardika. (ud/ed).