TANI.TV – Ada beberapa daerah yang layak menjadi Daerah Otonom Baru, Salah satu DOB tersebut adalah Kepulauan Buton yang sudah memenuhi syarat menjadi provinsi baru selain Papua, Tapanuli Raya, Madura, Bogor Raya, Kapuas Raya, dan Bolaang Mongondow serta beberapa daerah lain, ujar Nasir Kordinator FORKOM KEPTON di Jakarta, Selasa (30/03/21)
Menurut Nasir, “Wilayah Kepulauan Buton kaya akan sumber daya alam, kita punya nikel, aspal dan bahkan emas.
Biasanya daerah yang punya suber daya nikel dan emas bukan tidak mungkin juga terkandung uranium dibawahnya seperti di papua,” ujar Nasir saat di konfirmasi sedang berada di KPK.
Strategi kita adalah organisasi yang tergabung atau berbentuk sekber, forkom, atau organisasi apa saja namanya yang memperjuangkan pemekaran di daerahnya harus bergandengan tangan bersama baik itu yang ada di Sumatera, Papua, Kalimantan, Sulawesi Utara dan daerah lainnya yang punya pandangan yang sama memperjuangkan pemekaran untuk meminta pemerintah Pusat mencabut Moratorium.
Tidak lagi bergerak secara parsial atau sendiri-sendiri, memang harus secara bersama kita dorong. Forkom Kepton akan menginisiasi itu, dengan melakukan diskusi dan pertemuan dengan daerah dan wilayah yang punya kepentingan yang sama. Ucap Nasir.
Setelah itu kita bersama-sama bertemu Wapres KH. Ma’ruf Amin selaku Ketua Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) untuk menyampaikan aspirasi kita agar mencabut moratorium.
Saya kira itu lebih strategis selain masing-masing daerah tetap melakukan diskusi dan upaya lain mendorong pencabutan moratorium di daerahnya, ucap Nasir.
Untuk kepulauan buton, kenapa kemudian harus dimekarkan, menurut Nasir sebagai daerah eks kesultanan buton iya, tapi bukan hanya sekedar itu alasannya tetapi pada faktor-faktor sosial budaya, kesenjangan kesejahteraan, politik, pertahanan dan keamanan, serta ekonomi.
“membentuk daerah otonomi baru sudah pasti akan menambah beban biaya untuk daerah, baik untuk Kepala Daerah, DPRD, OPD, belanja daerah, bangun gedung dan infrastruktur lainnya,” jadi nantinya harus diawasi ujar Nasir.
“Pemerintah pusat harus lebih selektif memekarkan wilayah, semangatnya adalah percepatan dan pemerataan pembangunan serta peningkatan pelayanan publik,” pungkas Nasir Kordinator Forkom Kepton. (ud/ed).