Webinar Intani Talk Edisi #162 menghadirkan Idam Khalid seorang petani milenial yang juga merupakan founder Jong Farmer Indonesia. Webinar ini diselenggarakan pada Rabu, 11 Juni 2025, pukul 10.00 WIB secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube Tani TV. Kegiatan ini dapat diikuti secara online oleh peserta dari berbagai daerah, sehingga memperluas jangkauan edukasi dan kolaborasi antar petani dan pelaku pertanian modern.
Webinar edisi kali ini membahas inovasi penting dalam pertanian modern dan berkelanjutan. Fokus utama adalah pengembangan pupuk cair berbasis limbah padi dan pasir silika yang dinamakan “Bensil”. Produk ini telah mendapatkan izin edar resmi dari Kementerian Pertanian dan terbukti meningkatkan hasil panen padi hingga 7,8-8,5 ton per hektar sekaligus mengurangi penggunaan pestisida hingga 50%. Limbah padi yang sebelumnya berpotensi menjadi polusi diolah menjadi pupuk berkualitas yang meningkatkan daya tahan tanaman terhadap hama, sehingga produksi pertanian menjadi lebih ramah lingkungan dan ekonomis.
Selain itu, Idam juga memperkenalkan teknologi yang ia terapkan yaitu stasiun cuaca mikro dengan jangkauan lokal sekitar 5 km yang memberikan data real-time tentang kondisi cuaca dan tanah seperti kelembaban dan pH. Data ini membantu petani menentukan waktu terbaik untuk pemupukan dan penyemprotan, sehingga mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meminimalkan pemborosan akibat cuaca yang tidak menentu. Teknologi ini dapat direplikasi di berbagai wilayah untuk meningkatkan efisiensi pertanian secara lokal.
Jong Farmer Indonesia sebagai komunitas petani muda berperan penting dalam regenerasi petani dengan mengajak generasi milenial kembali bertani menggunakan metode modern. Melalui pelatihan, magang, dan edukasi komprehensif, komunitas ini membekali petani muda dengan keterampilan teknis dan bisnis agar mereka siap menghadapi tantangan pertanian masa kini. Pendekatan ini membantu menghilangkan stigma bahwa bertani adalah profesi kuno dan tidak menguntungkan.
Idam juga menekankan pentingnya kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antara petani dari berbagai daerah, universitas, dan pemerintah untuk memperkuat riset dan pengembangan produk inovatif serta memperluas akses teknologi terbaru. Efisiensi penggunaan pupuk dan pestisida yang lebih baik berkontribusi pada pengurangan biaya produksi dan peningkatan pendapatan petani secara signifikan.
Meskipun distribusi produk dan teknologi ini sudah menjangkau Jabodetabek dan beberapa wilayah di Jawa, upaya perluasan ke daerah lain seperti Kalimantan dan Sulawesi masih menghadapi kendala logistik. Penjualan secara online menjadi solusi sementara untuk memperluas jangkauan inovasi tersebut. Selain itu, penerapan SOP dan manajemen usaha tani yang baik sangat penting untuk mengurangi risiko kegagalan panen, terutama bagi petani pemula, sekaligus menjadi dasar untuk mengadopsi teknologi pertanian digital dan drone di masa depan.
Keberhasilan pertanian Indonesia di masa depan sangat bergantung pada sinergi antara ilmu pengetahuan, teknologi, regenerasi petani muda, dan inovasi produk. Dengan pendekatan ini, sektor pertanian dapat menjadi lebih produktif, efisien, dan ramah lingkungan, sekaligus menarik minat generasi muda untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan pertanian nasional