TANI.TV – Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju yang aktif berkeliling daerah mengampanyekan salah seorang calon ketua umum Kadin Indonesia yang akan menggelar Munas dalam waktu dekat dikhawatirkan mengganggu fokus kerja sang menteri.
“Ada sejumlah menteri bidang ekonomi yang aktif turun ke daerah mengampanyekan salah satu caketum Kadin. Tidak hanya ikut deklarasi dukungan di Jakarta, tapi kampanye di daerah,” ujar Mufti Anam dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (29/5/21).
Mufti mengatakan, pemulihan ekonomi membutuhkan kerja keras seluruh menteri, khususnya menteri bidang ekonomi. Maka, 100 persen tenaga dan pemikiran seorang menteri harus didedikasikan untuk pemulihan ekonomi sebagai agenda prioritas saat ini.
“Untuk itu, menteri perlu dua hal. Pertama, fokus. Kedua, kolaborasi. Dua hal ini sulit dilakukan kalau menterinya aktif galang dukungan untuk pencalonan caketum Kadin,” ujarnya.
“Pertama soal fokus. Saat ini tantangan ekonomi sedang berat, kalau menterinya tidak fokus, akan makin berat. Apalagi saya dengar Munas Kadin diundur dari awal Juni menjadi akhir Juni, wah malah nanti enggak kerja-kerja, sibuk kampanye keliling daerah dibungkus kunjungan kerja,” tutur Mufti, menjelaskan.
Kemudian, lanjut Mufti, soal kolaborasi. Kadin berkaitan erat dengan pengembangan berbagai sektor ekonomi. Kadin berisikan pengusaha nasional kelas kakap dan pengusaha daerah yang berperan strategis dalam pemulihan ekonomi.
“Kalau, misal, menteri-menteri sangat aktif mendukung salah satu calon secara terbuka, tentu dalam pertarungan head to head Pak Arsjad Rasjid dan Pak Anindya Bakrie sebagai caketum Kadin, bisa jadi ada pihak yang kemudian tidak enak hati, ada gerbong pengusaha yang kurang sreg,” ujarnya.
Hal ini membuat relasi kementerian dan pihak-pihak tersebut renggang. Padahal, semuanya adalah para pelaku usaha yang berperan dalam pemulihan ekonomi, dan perlu diajak kolaborasi oleh kementerian.
Oleh karena itu, Mufti menyarankan agar para menteri untuk lebih halus dalam memainkan dukungan kepada salah satu caketum Kadin.
Dia memahami bahwa dukung-mendukung dalam organisasi tidak haram dilakukan seorang menteri, namun porsi-nya harus pas.
“Tolong lebih halus dalam bermain. Jangan sampai mengganggu fokus kerja dengan ikut keliling daerah, dan jangan dicampur kunjungan kerja dan kampanye caketum Kadin,” ucapnya.
Ia menjelaskan, cukuplah mengirim sinyal-sinyal dukungan, dan hadiri semacam seminarnya caketun Kadin di Jakarta, agar setelah itu bisa kerja lagi. (ud/ed).